Ketua DPR RI Sebut Ambon Kota Musik Dunia Pilihan Tepat

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendukung upaya Pemerintah Kota Ambon untuk menuju Kota Musik Dunia.

AMBON,DELIKRIAU.COM - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendukung upaya Pemerintah Kota Ambon untuk menuju Kota Musik Dunia (KMD) ke 18 sebagaimana yang sudah didaftarkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ke Unesco.

Bambang mengatakan untuk mewujudkan menjadikan Ambon KMD sulit bisa dipenuhi tanpa adanya bantuan pihak dari Kementerian Pariwisata dan Bekraf.

"Meski dana Bekraf masih kecil karena tahun 2018 hanya diberikan Rp746Milyar turun dari tahun sebelumnya Rp906 M, tapi diharapkan kontribusinya besar," kata Bambang saat membuka acara Press Gathering Pimpinan DPR RI dengan Wartawan Parlemen di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (17/3/2018).

Bambang mengaku siap memperjuangkan anggaran guna mewujudkan Ambon sebagai KMD. Yang penting harus ada usulan atau permintaan dari Pemprov Maluku yang diajukan ke Kementerian Keuangan untuk selanjutnya dibahas di Musrenbangnas.

Usai meresmikan studio rekaman musik bertaraf Internasional dan gedung pertunjukan etnik, Bamsoet berharap adanya intervensi Bekraf dan Kemenpar. Kendati Kemenpar hanya memperoleh porsi anggaran sebesar Rp3,7 Trilyun untuk menggalakkan program promosi wisata Indonesia, tapi Kemenpar juga diminta ikut memiliki tugas mempromosikan Ambon sebagai kota musik dunia.

Langkah lainnya kata Bambang adalah harus ada program festival musik nasional dan Internasional yang digelar di kota Ambon. Jika selama ini festival Jazz digelar di Jakarta, maka tahun 2019 mesti diselenggarakan di kota Ambon.

"Tahun 2019, (Jazz-red) harus dibuat di Ambon termasuk menggelar festival musik Internasional sekaligus jadikan 2019 menjadikan Ambon kota musik dunia. Saya pun bangga Ambon jadi kota musik dunia," ujarnya.

Bambang menilai keinginan menjadikan Ambon sebagai KMD adalah pilihan tepat dan mempunyai pijakan sejarah yang kuat. Kota Ambon atau Maluku pada umumnya, telah menghasilkan banyak penyanyi hebat Indonesia. Sebut saja, Bob Tutupoli, Broery Marantika, Grace Simon, Harvey Malaiholo, dan Ruth Sahanaya.

"Saya yakin, di Ambon masih banyak lagi musisi yang hebat. Studio rekaman dan gedung pertunjukan ini harus dijadikan alat menggali dan mengembangkan kreatifitas masyarakat," katanya.

Dari segi sumber daya manusia, Kota Ambon, menurut bekas Sekretaris Fraksi Partai Golkar itu, punya modal yang kuat menuju KMD. Demikian pula, kultur daerah ini juga sangat kondusif.

"Bagi orang Ambon atau Maluku secara umum, menjadi penyanyi adalah sebuah kebanggaan yang dapat memperbaiki nasib dan kehidupan ekonomi," sebut Bambang.

Hadir dalam acara peresmian tersebut antara lain anggota DPR RI asal Maluku Michael Wattimena, Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Hasanudin, Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies, Deputi V Badan Ekonomi Kreatif Ari Julianto Gema, jajaran rektorat dan civitas akademika dari Universitas Pattimura dan IAIN Ambon serta para tokoh masyarakat.

Sedangkan Michael Wattimena meminta agar seluruh masyarakat dan musisi di Ambon harus benar-benar siap dengan agenda resmi Unesco apabila telah menetapkan Ambon sebagai kota musik dunia.

"Jika sudah ditetapkan Unesco, maka akan ada agenda permanen yg harus dibuat oleh musisi Ambon dan masyarakatnya harus siap menerima kunjungan wisatawan dari seluruh dunia yang dipastikan akan meningkat dibandingkan sebelum penetapan sebagai kota musik dunia," kata putra Ambon dapil Papua tersebut.

Politisi Partai Demokrat itu menyambut positif usulan kota Ambon sebagai kota musik dunia sejak 2011, akhirnya setelah diperjuangkan memperoleh respon positif oleh Bekraf tahun 2016.(rls)

Terkini